Resign

Hari ini akhirnya gw mengajukan permohonan pengunduran diri ke Bapak D, si bos dan mantan dosen.

Kenapa resign?
Karena gw ingin mencari tantangan baru. Bukan maksud hati mau lompat-lompat atau ngga loyal, tapi karena suatu hal yang ngga mungkin gw ceritain di sini.

Yang dirasa dalam proses memutuskan untuk resign?
Bimbang.
Kalo gw resign berarti nganggur di rumah. Ibu mana yang ngga stres liat anaknya nganggur? Nyokap tidak mengizinkan. Sedangkan kalo gw ngga resign, susah untuk apply ke perusahaan lain. Prosedur penerimaan pegawai baru butuh proses panjang. Sulit kalau masih terikat di perusahaan lama terus ada tes dan panggilan ini itu. Mau ngga mau terpaksa bohong izin sakit untuk memenuhi tes di tempat lain.

Kenapa akhirnya benar-benar resign?
Karena ada titik terang bahwa saya diterima di suatu perusahaan. (Baca postingan saya tentang kado paskah dari Tuhan)

Bagaimana rasanya ketika mengajukan penguduran diri ke bos?
Super ngga enak. Soalnya selama ini beliau baik banget dan udah menurunkan banyak ilmu.

Sesuai dengan prosedur perusahaan, pengajuan pengunduran diri minimal 1 bulan sebelum tanggal pengunduran diri. Jadi mulai hari ini gw akan menghabiskan hari-hari terakhir untuk bekerja di kantor ini hingga tanggal 27 Mei mendatang. Per 1 Juni 2011 maka gw resmi keluar dan siap menerima tantangan di pekerjaan yang baru. :)

Ah leganyaaaaaaaa.....