Senin, 10 Oktober 2011 0 komentar

Berpetualang di Sumatera (I)

helo blog, udah lamaaaaa banget ngga nulis di sini karena berbagai kesibukan.
sekarang saya mau cerita tentang 2 minggu berpetualang di sumatera. saya mendapatkan tugas dinas survey lapangan ke sumatera bagian selatan dan utara.

minggu pertama 13-16 sept
daerah tujuan : palembang - keramasan (lokasi survey) - muarabungo (lokasi survey) - bengkulu
dari palembang ke keramasan hanya 1 jam, perjalanan tidak melelahkan dan masih sempat jalan-jalan di sebagian kota palembang. keesokkan harinya kami harus menempuh perjalanan yang panjang. untuk mencapai muarabungo, kami harus melakukan perjalanan darat 8 jam ke lubuklinggau dan bermalam di sana. keesokkan harinya meneruskan perjalanan ke muara bungo selama 4 jam, melakukan suvey di sana. tugas belum selesai, bengkulu masih menanti keesokan harinya, maka setelah itu kami langsung menuju bengkulu menempuh perjalanan super melelahkan selama kurang lebih 10 jam.

minggu kedua 20-23 sept
daerah tujuan : medan - kota pinang (lokasi survey) - medan
untuk perjalanan kedua ini, lokasi survey hanya 1 yaitu di kota pinang. kota pinang terletak di tengah-tengah antara medan dengan pekanbaru. untuk mencapai kota pinang kami memerlukan waktu 10 jam perjalanan darat.

untuk orang-orang terdekat saya pasti tahu kalau saya itu parno sama yang namanya wc dan kamar tidur jorok. seringkali saya menahan hasrat buang air sampai menemukan wc yang layak menurut saya. nah, dalam perjalanan kali ini wc dan kamar menjadi 2 hal yang agak-agak menguji saya. bagaimana tidak, saya ngga mungkin nahan-nahan buang air dalam perjalanan darat dengan waktu tempuh selama itu. mau ngga minum juga ngga mungkin. jadi jika kamu memiliki problem yang sama dengan saya, ini tips yang bisa saya bagikan :
1. jika 1 tim memutuskan untuk berhenti di suatu pemberhentian (baca : pom bensin) untuk meluruskan punggung, mencari wc dan merokok maka segeralah turun dan cek wc nya. siapa tahu kamu beruntung berhenti di pom bensin yang wc nya lumayan bersih.
2. setiap ke wc jangan lupa bawa 1 botol air mineral, tisu dan cairan pembersih tangan. pokonya ketiga benda tersebut merupakan senjata wajib siap tempur.

cobaan lainnya adalah kamar tidur. daerah-daerah pelosok itu biasanya tidak memiliki hotel yang bagus. adanya cuma sampai kelas lumayan. syukur-syukur kamu bisa tidur dan mandi. di kota pinang, saya dan tim sempat shock. kami tidak menemukan penginapan yang layak. konon menurut penduduk, di sana ada sebuah penginapan yang paling lumayan. begitu datang ke sana disambut dengan banner iklan penginapan tersebut. gambarnya bagus, terlihat seperti penginapan yang nyaman dan bersih. tapi begitu kami mengecek kamarnya, ya ampuuuuuuuuuuuuuuuuuuuun, bahkan barak tentara lebih baik kondisinya. saya yakin di kamar itu pasti banyak kecoa dan tikus. hiiiiy... membayangkannya saja saya langsung lemes dan merinding. dinding yang kecoklatan banyak bercak, atap banyak bekas bocor, kasur dengan seprei yang kusam, dan wc yang bau dengan lantai yang ntah disikatnya berapa tahun sekali. akhirnya kami harus keluar beberapa km dari kota pinang, di sana kami menemukan tempat menginap yang lebih layak. walaupun kami tau itu sepertinya penginapan short time, tapi kami tidak punya pilihan lain. saya juga sebenarnya takut untuk tidur, karena banyak supir truk yang menginap. sebelum saya masuk ke kamar saya melihat mereka berkeliaran di koridor dan di ruang tengah, dengan tampang seram dan bahkan banyak yang bertelanjang dada. sungguh saya super takut. saya ngga bisa tidur nyenyak, saya cuma doa minta pagi cepatlah datang. alhasil saya pakai baju pergi saat tidur2an, supaya saya bisa kabur dengan mudah jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. dan hanya menggunakan pinggir kasur untuk tidur nyamping karena geli membayangkan seprei yang saya tiduri bekas dipakai orang-orang berbuat apa *namanya juga short time* :|

2 komentar

Selamat Menempuh Hidup Baru, Kak :')






Johanes Budi Moses Harahap & Ruth Aurelia Sinaga
7 Oktober 2011

Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya,
sehingga keduanya itu menjadi satu daging.

Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu.
Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.


Matius 19:5-6
 
;