Rabu, 22 Februari 2012

Singkawang, Pontianak Januari 2012

searah jarum jam : Vihara Tri Dharma Bumi Raya; Laut Natuna
dari atas bukit; Pantai Panjang; Jalan Raya Singkawang
Setelah melakukan perjalanan menyenangkan ke Aceh dan Parapat, saya kembali mendapat kesempatan untuk melihat sebuah sisi unik di negara kita. Pasti tidak banyak yang tahu di Indonesia ada sebuah kota yang hampir seluruh penduduknya masih keturunan Tionghoa. Beruntungnya saya, mendatangi kota tersebut beberapa hari sebelum imlek. Event terbesar yang dirayakan penduduk Singkawang dalam satu tahun. Ornamen khas seperti lampion menghiasi jalan utama dan suasana semakin meriah dengan rumah-rumah penduduk yang spesial dihias untuk menyambut tahun baru imlek. Penduduk di sana berkomunikasi sehari-hari menggunakan bahasa Hakka.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari penduduk, Singkawang dulunya merupakan sebuah desa tempat persinggahan para pedagang dan penambang emas dari Monterado. Mereka yang kebanyakan berasal dari China sebelum ke Monterado singgah dulu di Singkawang. untuk beristirahat. Sedangkan penambang yang telah lama tinggal di Monterado sering mengunjungi Singkawang untuk melepas penat. Melihat potensi Singkawang yang baik secara geografis, banyak penambang yang beralih profesi menjadi petani dan pedagang kemudian menetap di sana.

Letak geografis Singkawang berbatasan langsung dengan Laut Natuna. Saya menyempatkan mampir ke suatu bukit yang pemandangannya adalah Laut Natuna yang begitu luas. Hampir di setiap sudut kota ini terdapat vihara. Tepat di tengah kota terdapat vihara terbesar yang amat khas yaitu Vihara Tri Dharma Bumi Raya, di sekitarnya adalah Pasar Hong Kong. Mendatangi daerah ini akan membuat kita merasa seperti tidak sedang berada di Indonesia. 

Pontianak dan Singkawang terkenal dengan mie nya yang lezat. Sayang sekali saya tidak mendapatkan kesempatan untuk mencicipi kelezatan mie Pontianak dalam kunjungan kemarin. Pergi dengan dua partner berkromosom XY membuat perut mereka tidak akan kenyang jika tidak diisi nasi. Jadilah saya hanya bisa pasrah mengikuti kemauan mereka daripada harus makan sendirian. Padahal saya sudah sangat ingin mencicipi lezatnya semangkuk mie kepiting yang tidak pernah dilewatkan oleh pacar saya setiap kali ia pergi ke Pontianak. Tapi untung saja sebelum pulang ke Jakarta saya berhasil mempengaruhi mereka untuk duduk dulu di sebuah kedai, meminum teh tarik sambil menikmati sepotong pisang goreng pontianak yang renyah.

Berkunjung ke Pontianak juga tak lengkap rasanya bila tidak mampir ke Tugu Khatulistiwa. Kota ini merupakan kota di Indonesia yang dilewati oleh garis lintang nol derajat bumi. Tugu Khatulistiwa tepat berdiri pada garis tersebut. Jangan ditanya seberapa panasnya Pontianak di siang hari. Berbicara tentang Pontianak dan khatulistiwa membuat saya teringat akan fenomena alam titik kulminasi matahari. Saya penasaran dengan peristiwa saat matahari tepat berada di garis khatulistiwa. Matahari akan berada tepat di atas kepala dan menghilangkan bayangan benda-benda di permukaan bumi. Andai saja saya datang pada saat fenomena tersebut terjadi (Maret dan September), maka saya akan melihat bayangan tugu yang menghilang sejenak ketika terkena sinar matahari.
Dasar saya si anak geotek singgah di suatu daerah tak lupa mengamati struktur tanahnya. Tanah di kota ini merupakan tanah gambut bekas endapan lumpur Sungai Kapuas yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia. Lapisan tanah gambut ini akan cukup menyusahkan dalam mendesain pondasi sebuah bangunan. Puas berpetualang di Singkawang dan Pontianak, tak lupa membeli oleh-oleh untuk keluarga tersayang dan teh lidah buaya khas Pontianak rahasia sehat serta keripik talas rasa keju favorit saya dan pacar. Pokoknya suatu hari saya harus kembali lagi ke kota ini untuk mencicip semangkuk mie kepiting dan berbagai makanan khas lainnya. Sampai jumpa di cerita jalan-jalan berikutnya ! :)

4 komentar:

Unknown mengatakan...

Wow, menarik juga ya kayanya.

christine mengatakan...

Menarik yo..salah satu kota tujuan utk tinggal gw klo udh bosen sama jkt :D

Toko Online Ramuan Madura mengatakan...

trimaksih gan..

Toko Online Ramuan Madura mengatakan...

mksih gan..

Posting Komentar

 
;