My Sister's Wedding Preparation (2)

2 bulan menjelang hari-h

mulai dari gedung, baju, catering, dekorasi, souvenir, kue pernikahan, undangan, make-up&hair do, mc dan penyanyi resepsi semua sudah dipesan dan di dp. untuk pernikahan adat batak salah satu hal yang ribet adalah undangan. pada lembar terakhir undangan ada daftar nama-nama pengundang. gw kebagian tugas untuk menyusun nama-nama pengundang tersebut. mulai dari ompung, amangtua, uda, amangboru, iboto, angkang, tulang sampai pomparan semuaaaa dimasukkin. bagian ini rebek, karena penulisan namanya jangan sampai salah dan urut-urutannya harus benar tidak boleh tertukar.

hari sabtu kemarin dilaksanakan salah satu acara dalam rangkaian pernikahan batak yaitu marhusip. marhusip adalah lanjutan dari acara marholi-holi dinding yang diadakan pada bulan april lalu. pada marholi-holi dinding keluarga inti dari pihak lelaki datang ke rumah bertemu dengan keluarga inti pihak perempuan untuk saling berkenalan dan menyampaikan niat dari pihak lelaki untuk melamar. pada marhusip pertemuannya lebih serius lagi dihadiri keluarga besar dari kedua belah pihak. dalam tradisi marhusip, dari pihak lelaki harus membawa lomok-lomok dan pihak perempuan menyediakkan ikan mas (dekke) sebagai balasan.

ketika keluarga besar pihak lelaki datang dan disambut oleh pihak perempuan, calon pengantin tidak boleh terlihat. setelah makan dan pembicaraan antar kedua keluarga selesai baru calon pengantin boleh keluar. calon pengantin pria langsung menyalami keluarga besar calon pengantin wanita dan begitu juga sebaliknya. kemudian sebelum acara selesai, masing-masing pihak memberikan ingot-ingot yang berupa uang kepada tiap anggota keluarga besar masing-masing. maksud dari ingot-ingot ini adalah agar semua ingat untuk menghadiri rangkaian selanjutnya yaitu martumpol.