Rabu, 03 Oktober 2012

My Wedding Day (Part 1)


H-1 , hari Kamis, aku tidak diperbolehkan keluar rumah. Sepanjang hari itu aku merasa deg-degan luar biasa. Senang sekali rasanya ketika kedua sahabatku Melissa dan Asih datang sore hari untuk memberikan peluk cium penenang hati. Malam harinya kami bersama keluarga besar Papa (kel. besar Sinaga) mengadakan ibadah di rumah. Hari-H tinggal beberapa jam lagi namun si calon pengantin wanita tak bisa tidur dengan alasan gugup. Aku baru mampu memejamkan mata justru ketika hari telah berganti menjadi Hari-H pada pukul 1 dan terbangun kembali pada pukul 2untuk langsung mandi dan bersiap karena perias akan datang jam setengah 4.

Yang terjadi pada hari itu, hari pernikahan aku dan Jo, semua  kupasrahkan dan kuserahkan kepada Tuhan. Biarlah semua boleh berjalan seturut kehendak-Nya. Hanya kalimat itu yang terus menerus berputar di kepalaku, perasaan gugup pun masih hinggap dan enggan pergi. Pukul setengah 7 semua sudah siap, baik aku, pandonganiku dan seluruh anggota keluarga besar. Kami tinggal menunggu rombongan pengantin pria yang dijadwalkan datang pada pukul setengah 8 untuk acara Sibuhai-buhai yaitu bagian dari rangkaian pernikahan adat Batak. Oiya, pandongani itu adalah pendamping pengantin dan pandonganiku adalah Melissa, sahabatku sejak TK ;D


Perasaan gugupku kemudian terbang sebagian ketika melihat pengantin priaku dari balik jendela.  Wah, Jo ganteng banget dengan setelan jasnya, rasanya ingin berlari memeluknya untuk melepaskan semua kegugupan yang kurasakan. Ia beserta rombongan keluarga besarnya (kel. besar Sidabutar) sampai tepat waktu dan sedang bersiap untuk masuk ke rumah. Acara sibuhai-buhai dimulai dengan Jo diikuti keluarga besarnya masuk ke rumahku, Jo menyerahkan buket bunga yang ia bawa dan aku memasangkan corsage bunga di saku jasnya. Setelah acara inti Sibuhai-buhai selesai, kami langsung melakukan proses pencatatan sipil, petugasnya datang ke rumah. Acara Sibuhai-buhai sebagai acara untuk mengawali prosesi pernikahan pada hari itu ditutup dengan doa. Setelah itu kami langsung berangkat ke Gereja HKBP Cinere untuk prosesi Pemberkatan Nikah.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
;